Abu
Hurairah r.a. menceritakan bahwa suatu hari Umar didatangi oleh perempuan yang
bertato, lalu beliau bangun seraya berkata, "Saya menasihatimu dengan nama
Allah, siapa diantara kalian yang mendengar hadis dari Rasulullah Saw mengenai
tato?" Abu Hurairah kemudian menuturkan sambil berdiri lalu
berkata."Amirul Mukminin saya mendengarnya." "Apa yang kamu
dengar Abu Hurairah?" tanya Umar. Lalu. Abu Hurairah berkata, "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda,'Janganlah kalian mentato orang lain dan
meminta orang lain mentato kalian,' " (HR Al-Bukhari dan Nasa`i) Definisi
Tato Tato merupakan kegiatan menusuk anggota tubuh hingga mengeluarkan darah,
kemudian tempat tersebut diberi warna dengan pewarna hitam (celak), pewarna
biru (nila), atau tinta hijau dan lain sebagainya, hingga warnanya menjadi
beraneka ragam. Bagian yang Ditato Tato bisa dilakukan di wajah dan kedua
tangan. Bibir juga merupakan anggota tubuh yang paling banyak digunakan sebagai
mediasi tato. Banyak gambar yang dipilih orang untuk tatonya. Ada diantara
mereka yang membuat tato berupa gambar hati atau nama kekasih ditangannya.
Sebagian perempuan mewarnai bibirnya dengan warna hijau. Ada yang memilih
gambar binatang untuk dijadikan sebagai tato ditubuhnya, seperti macan, burung
gereja, dan lainnya. Terkait hal ini, Ibnu Hajar berpendapat "Wajah paling
banyak dijadikan sebagai mediasi tato. Namun, larangan bertato tidak terbatas
pada wajah. Larangan ini berlaku pada bagian tubuh yang lain yang biasa ditato
karena tato biasa dilakukan ditangan dan anggota-anggota tubuh lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa larangan tidak hanya diperuntukkan bagi anggota tubuh
tertentu, melainkan bersifat umum yang mencakup bagian tubuh manapun yang dapat
ditato"
Alasan
dan Manfaat Tato Bagi sebagian orang, tato bertujuan untuk memperindah,
menunjukkan kekuatan, atau menarik perhatian bagian tubuh yang di tato, serta
menonjolkan kekuatannya. Karena, orang yang mentato mengira bahwa tato
menunjukkan kekuatan individu, terutama yang mengandung makna atau tanda-tanda
tertentu, seperti gambar tengkorak dan ular berbisa serta gambar-gambar yang
serupa itu. Sebagian lainnya menganggap tato sebagai pengingat memori pada
suatu hal yang memiliki kenangan seperti cinta mati atau perasaan terpendam,
atau sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada orang tertentu. Semua itu dapat
dilakukan dengan menyertakan beberapa gambar atau tulisan-tulisan tertentu atau
cukup dengan tulisan atau mentato bentuk gambar yang melukiskan keadaan itu.
Pada hakikatnya, tato merupakan bentuk kekacauan jiwa dan ikut-ikutan trend
orang-orang terkenal. Banyak dari kita mengikuti selebritis tertentu yang
bertato, tanpa memikirkan kembali apa yang terjadi pada badan mereka.
Tato
Secara Medis Menurut beberapa dokter spesialis kulit, secara medis tato berbahaya
bagi kesehatan, seperti menyebabkan terkena kanker kulit, menimbulkan
bintil-bintil pada kulit, alergi, bahkan pada beberapa kondisi dapat
menyebabkan infeksi akut. Ini disebabkan oleh racun yang terkandung dalam
bahan-bahan yang digunakan dalam mentato tubuh. Terlebih lagi bila pewarna yang
digunakan sebenarnya bukan buat tato tetapi untuk keperluan lain seperti cat
mobil, atau tinta yang biasa digunakan untuk menulis. Selain itu, proses
sterilisasi yang buruk dan kurang higienis, akan memudahkan penyebaran dan
penularan virus-virus dan penyakit berbahaya seperti hepatitis, AIDS, dan
sipilis. Disamping beresiko bagi kesehatan, kadang kala tato juga berdampak
pada kondisi psikologis orang yang ditato, yakni dapat memicu terjadinya
perubahan tingkah laku dan kepribadian orang tersebut. Bahan-bahan yang lazim
digunakan untuk mentato adalah bahan-bahan yang terbuat dari unsur hewan, bahan
kosmetik seperti celak, arang, dan sari tumbuhan, atau oksidasi dari
barang-barang tambang seperti besi dan kobalt. Bahayanya, orang yang ditato
tidak mengetahui efek yang timbul dari noda dan warna yang digunakan dalam
mentato, karena bahan-bahan tersebut terbuat dari zat-zat yang asing bagi tubuh
serta akan terus melekat pada sel-sel kulit sebagai benda asing. Untuk menghilangkan
zat yang digunakan mentato dan telah melekat pada sel-sel kulit akan sangat
sulit. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain: Menguliti
bagian tubuh yang telah ditato, atau dengan mengamplas kulit terutama pada
kulit ari. Cara ini berdampak pada pengelupasan kulit pada area tersebut.
Menghilangkan tato dengan laser atau dengan cara menggambar pada bagian yang
ditato tidak dianjurkan baik dengan cara pembedahan maupun dengan tato yang
profesional. Cara yang lain adalah dengan menggunakan metode kimiawi seperti
menggunakan serbuk (kaldoni) atau nitrogen.
BILAL PRAMA RIZKI
15321072
KELOMPOK 1
0 komentar:
Posting Komentar