Pendidikan agama merupakan kebutuhan
yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Manusia adalah makhluk sosial
yang dalam kehidupan sehari-harinya membutuhkan agama sebagai landasan dan
acuan dalam melaksanakan kehidupan. Semua itu agar hati dan jiwanya tetap
teguh, tidak mudah goyah serta mengetahui mana yang benar dan yang salah sesuai
tuntutan agama.
Anak usia dini merupakan masa tumbuh
kembang anak yang sangat bagus, biasa disebut golden age atau masa emas. Pada
masa ini kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Informasi
yang terserap akan berdampak pada mental, sikap, perilaku dan pola pikir anak.
Agar menjadi pribadi serta generasi
penerus yang memiliki pola pikir, perilaku dan berakhlak mulia, maka di
perlukannya penanaman nilai agama sejak dini. Agama merupakan bagian terpenting
sebagai pendidikan yang menjadi pedoman dan landasan hidup.
Pemahaman terhadap nilai agama atau
spiritual yang baik, akan membuat anak tersebut memahami bahwa ada yang jauh
lebih besar dari dirinya sehingga ia memiliki kepribadian yang rendah hati,
bijaksana dan santun. Ia akan berani bermimpi tinggi namun tetap tahu diri.
Penanaman nilai agama sejak dini
dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti:
a. Mengenalkan
eksistensi Tuhan kepada anak sebagai sang pencipta
b. Menceritakan
kisah keteladanan para nabi dan rosul
c. Mengajarkan
nilai-nilai keberagamaan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan orang
tua. Karena perilaku orang tua menjadi contoh anak dalam berperilaku.
Dalam
hal ini, peran orang tua sangtlah penting. Karena orang tua atau keluarga
merupakan tingkatan pertama dan utama bagi anak dalam belajar dan menyerap
informasi dari apa yang dilihatnya, dirasakan dan didengarkannya. Setelah keluarga
barulah anak mendapat pengaru dari lingkungan sekitrnya. Pengruh yang diberikan
lingkungan dapat positif dan negatif. Lingkungan yang positif akan membentuk
karakter yang positif dan sukses. Begitu pula sebaliknya.
Sehingga
peran dari orang tua atau keluarga tidaklah berhenti sampai disitu. Untuk
mengembangkan lagi potensi serta pendidikan agama dalam diri anak diluar
lingkungan keluarga, dapat pula dilakukan di sekolah-sekolah atupun di TPA (
Tempat Pengajian Anak ).
Dalam
lingkup sekolah, kita semua sudah tahu bahwa anak tidak hanya diajar ilmu
pengetahuan saja, tapi ada pendidikan agama dan karakter yang diajarkan. Begitu
pula pada TPA. Disini anak diajarkan baca tulis al-quran, doa sehari-hari,
bermain sambil bersosialisasi, mewarnai dan lain-lain. Apa yang telah di dapat
anak di keluarganya juga di dapat di sini, bahlkan di perdalam. Hal ini semakin
memperteguh nilai-nilai agama dalam diri anak itu sendiri.
Dalam
mengenyam pendidikan nilai-nilai dan norma peran keluarga serta lingkungan merupakan faktor penting yang mempengaruhi
karakter anak. Tak bisa dipungkiri, ada segelintir orang tua yang kurang
memberikan penanaman nilai-nilai agama pada anaknya. Hal ini dikarenakan orang
tua si anak yang masih minim ilmu agamanya atau sibuk dengan pekerjaan
masing-masing, sehingga tidak memiliki waktu untuk anaknya.
Kesimpulannya
penanaman nilai agama pada usia dini adalah hal yang tepat dan sangat penting
karena pada masa itulah anak mengalami goulden age atau masa keemasaan dimana
segala hal, serta informasi sangat dari apa yang dillihat, didengar dan
diperoleh dengan cepat masuk ke otaknya, dan itu pulalah yang bakal memengaruhi
sikap, perilaku, mental serta pola pikir anak ke depannya. Penanaman nilai
agama sejak dini paling awal dilakukan pada tingkat keluarga, karena
keluargalah tempat anak pertama kali
belajar, dididik dan diperkenalkan segala macam nilai, norma serta pendidikan
lainnya. Setelah itu barulah anak mendapat pengaruh dari lingkungan sekitarnya.
Nama : Bilqis Hasna Tsuraya
NIM : 15321078
Kelas : B
Kelompok : 1
0 komentar:
Posting Komentar